Sabtu, 29 Juni 2013

Persoalan Yamaha Byson & Solusi

Serba-Serbi Persoalan Yamaha Byson & Solusi

 
Motorsport 150cc satu ini merupakan satu dari backbone Yamaha untuk penetrasi pasar, selain Vixion dan New Scorpio-Z. Sebagai produk yang cukup laris di market, redaksi eyanxjendral.com tertarik mengulas beberapa persoalan dan solusi dengan harapan bisa menjadi literasi yang menambah wawasan Anda merawat Byson kesayangan.

 
 

Atasi Knalpot Nembak

Urusan up-grade performa kerap kali keinginan biker yang tidak terbendung. Walhasil perubahan komponen seperti karburator pe28, cdi brt dualband, koil bluethunder, busi dan knalpot racing menjadi referensi familiar. Lantas apakah selesai sampai di situ…

“Beberapa pelanggan pengguna Yamaha Byson mengeluhkan persoalan knalpot yang sering nembak,” ungkap Jawir, kepala mekanik bengkel RPM, spesialis motor sport Yamaha di bilangan Ciganjur. 

Mekanik berbodi langsing ini menyebut pangkal persoalan ada pada sistem kinerja ICE. Solusinya ternyata cukup mudah, hanya perlu menutup selang penghubung ke ICE dan lubang di komponen ICE dengan pelor komstir dan baut "L6". Kiat sederhana disebut cukup jitu menghilangkan efek nembak pada knalpot. 

Mengenai settingan dan aplikasi komponen racing, Jawir menghimbau jangan asal beli dan pasang. Tips pertama, yakni aplikasi main jet ukuran sebaiknya ukuran 115 dan pilotnya pakai 42. Pun demikian dengan penggunaan cdi atau koil racing, sebaiknya dipilih salah satu saja. “Pasalnya kalau pakai cdi racing BRT dan pakai koil racing, maka salah satunya akan jebol. Biasanya CDI yang kalah,” pungkas Jawir. 
Jika Anda tertarik menggunakan jasa servis di atas, pihak RPM mematok angka di bawah Rp 50 ribu. 


Aplikasi Knalpot Racing 
Apakah Anda yang termasuk biker yang kesengsem dengan dentuman nada bas knalpot Kawasaki Ninja 250R pada ujung knalpotnya, dan kemudian mengganti komponen gas buang tersebut guna mengejar suara yang mirip? 

“Kalau menggunakan logika mesin satu silinder mau diubah bagaimana pun tidak mungkin dentuman suara bas dari ujung knalpot tidak mungkin sama dengan mesin dua silinder. Ambil contoh Kawasaki Ninja 250 R dengan Honda CBR 250R,”
ungkap Gandhi, owner sekaligus kepala bengkel Eka Putra Motor di bilangan Tole Iskandar, Depok.

Menurut Gandhi, seberapa pun Honda CBR 250R mesinnya dioprek dan knalpot apa pun yang dipakai enggak akan se-ngebas suara knalpot Kawasaki Ninja 250R. Meski demikian aplikasi free flow after market pada Yamaha Byson diakuinya mampu menaikkan tenaga yang dihasilkan. Tapi Gandhi pun berbagi tips pada pengguna knalpot free flow.  

“Sisi negatif sebenarnya pada prilaku berkendara. Jadi pakai knalpot free flow tidak masalah, justru mesin tidak cepat panas. Jadi yang perlu diperhatikan setelah perubahan knalpot racing atau bobokan, harus menyesuaikan lagi momentum perpindahan gigi sesuai karakter mesin setelah perubahan,” pungkas bekas kepala mekanik Ahass MotoCare, Sawangan ini. 



Soal Bore-Up Mesin
Umumnya solusi upgrade performa dengan bore-up dapur pacu kerap diambil sebagai solusi pintas. Untuk itu, eyangjendral.com bertandang ke bengkel spesialis motorsport Yamaha lainnya di bilangan Tanah Baru – Depok untuk mengetahui pandangannya. 

“Kalau untuk kebutuhan bore-up Yamaha Byson sebaiknya disarankan ditunda dulu. Persoalan jika di-bore up, maka kondisi at kompresi jadi lebih tinggi dan kapasitas silinder naik,” terang Bro Aboet, punggawa workshop Rider & Bike yang berlokasi di daerah Tanah Baru, Depok. 
Usulan Bro Aboet, yakni ada sebuah pilihan lain yang patut dicoba. Perubahan pada knalpot racing saja disebut sudah cukup tepat untuk kebutuhan harian. Sementara di sektor mesin, perubahan yang diusulkan cukup dengan aplikasi karburator after market, per kopling dan kaki-kaki.

Untuk pilihan karburator bisa menggunakan produk karburator after market PE28 buatan Thailand, dengan kisaran harga antara Rp 450 ribu hingga Rp 650ribu. Komponen karburator konvensional ini mengganti karburator model vakum bawaan standar Yamaha Byson, serta sudah cukup untuk membuat responsivitas bukaan gas lebih cepat. 

Sementara untuk per kopling, pihak Ride & Bike membuat komponen per kopling custom seharga Rp 120 ribu. Implikasinya untuk mendongkrak torsi naik sekitar 20 persen. Setelah itu, ada bagian komponen air induction system (AIS) yang ditutup di bagian pangkal mesin dan di bagian ujung. Gunanya untuk memaksimalkan kompresi yang ada ruang bakar. 

Dengan perubahan ini saja, Aboet menyebut akan ada kenaikan 20 km/jam dari kecepatan maksimum standar. Meski di sisi lain, konsumsi bahan bakar jadi lebih boros sekitar 3 hingga 5 km/liter. 

Untuk semakin memperingan dan enak buat diajak main ding-dong, Aboet juga menyarankan perubahan pada ban dan velg. Ban depan menggunakan ukuran 100/70-17 yang mengapit velg lebar 185, sementara di belakang menggunakan ban ukuran 120/70R17 yang mengapit velg dengan lebar 3”.



OiL Cooler Yamaha Byson
Tren aplikasi komponen oil cooler diyakini selain mempergagah tampilan Yamaha Byson, juga mampu buat mengeliminir panas saat dapur pacu bekerja. Untuk itu pak Ikhsan, punggawa Ikhsan Motor di bilangan Lenteng Agung berbagi tips.  

"Pilihannya bisa pakai punya Minerva 150 atau Suzuki Satria FU. Bahkan kalau mau tampil lebih keren bisa dipasang dua-duanya," ungkap Ikhsan, punggawa Iksan Motor.

Menurut Biayanya komponen oil cooler Minerva 150 sekitar Rp 700 ribuan, sementara kalau copotan Suzuki Satria disebut di kisaran Rp 350 ribuan. Aplikasi oil cooler ini sendiri tidak bisa langsung plug n’ play, karena perlu dibuat dudukan costum. 

"Kalau punya Satria banyak bisa ditemui di kaskus kok, tapi kalau mau lebih bagus saya sarankan pakai punya Minerva," pungkas Ikhsan. Jasa pengerjaannya sekitar Rp 150 ribu.




Perubahan Komponen After Market
Mengganti komponen standar dengan aftermarket tentu kerap menggoda untuk menaikkan performa motor, namun kekhawatiran pada efek jangka panjang juga pantas dikhawatirkan. 

“Secara logika mekanikal, komponen seperti knalpot, cdi dan koil standar bisa saja diganti. Tapi kuncinya jangan salah beli harus yang sesuai dengan komponen motor tersebut,” terang Asep Yusuf Hamdai, Kepala Bengkel AHRS di bilang Depok Timur. 

Pihak AHRS sendiri menyebut jika telah melakukan R&D dalam pengembangan dan aplikasi komponen purna jual, termasuk dalam upaya penggantian knalpot dan CDI untuk Yamaha Byson diakui sudah sering dilakukan. Perubahan ini disebut hingga kini belum mengalami kendala, selain efek kenaikan tenaga tentunya sesuai ekspektasi dan kepuasanan konsumen. 

Untuk knalpot Haxa Sport AHRS untuk Yamaha Byson ditempeli harga Rp. 650 ribu, CDI bisa menggunakan max-dual band BRT harga Rp 520 ribu, serta pilot jet extrim harga Rp 20 ribu,dan biaya jasa pasang Rp 100 ribu. Sementara itu koil tidak disarankan untuk diubah, cukup menggunakan koil standar untuk menaikkan performance motor tersebut.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Kalo mau pesan knalpot ahrs buat byson dimana ya...

Unknown mengatakan...

numpang nanya kalau kailya dtingkatan karbu d ganti dengan pe28 kenalpot resing,dan kok mesinya tambah cpt pans,apkah alt yg saya ganti diatas ada penyebabnya,maksi tolong saranya