Motorsport 150cc satu ini merupakan satu dari backbone Yamaha untuk
penetrasi pasar, selain Vixion dan New Scorpio-Z. Sebagai produk yang
cukup laris di market, redaksi eyanxjendral.com tertarik mengulas
beberapa persoalan dan solusi dengan harapan bisa menjadi literasi yang
menambah wawasan Anda merawat Byson kesayangan.
Atasi Knalpot Nembak
Urusan
up-grade performa kerap kali keinginan biker yang tidak terbendung.
Walhasil perubahan komponen seperti karburator pe28, cdi brt dualband,
koil bluethunder, busi dan knalpot racing menjadi referensi familiar.
Lantas apakah selesai sampai di situ…
“Beberapa
pelanggan pengguna Yamaha Byson mengeluhkan persoalan knalpot yang
sering nembak,” ungkap Jawir, kepala mekanik bengkel RPM, spesialis
motor sport Yamaha di bilangan Ciganjur.
Mekanik
berbodi langsing ini menyebut pangkal persoalan ada pada sistem kinerja
ICE. Solusinya ternyata cukup mudah, hanya perlu menutup selang
penghubung ke ICE dan lubang di komponen ICE dengan pelor komstir dan
baut "L6". Kiat sederhana disebut cukup jitu menghilangkan efek nembak
pada knalpot.
Mengenai
settingan dan aplikasi komponen racing, Jawir menghimbau jangan asal
beli dan pasang. Tips pertama, yakni aplikasi main jet ukuran sebaiknya
ukuran 115 dan pilotnya pakai 42. Pun demikian dengan penggunaan cdi
atau koil racing, sebaiknya dipilih salah satu saja. “Pasalnya kalau
pakai cdi racing BRT dan pakai koil racing, maka salah satunya akan
jebol. Biasanya CDI yang kalah,” pungkas Jawir.
Jika Anda tertarik menggunakan jasa servis di atas, pihak RPM mematok angka di bawah Rp 50 ribu.
Aplikasi Knalpot Racing
Apakah
Anda yang termasuk biker yang kesengsem dengan dentuman nada bas knalpot
Kawasaki Ninja 250R pada ujung knalpotnya, dan kemudian mengganti
komponen gas buang tersebut guna mengejar suara yang mirip?
“Kalau
menggunakan logika mesin satu silinder mau diubah bagaimana pun tidak
mungkin dentuman suara bas dari ujung knalpot tidak mungkin sama dengan
mesin dua silinder. Ambil contoh Kawasaki Ninja 250 R dengan Honda CBR
250R,”
ungkap Gandhi, owner sekaligus kepala bengkel Eka Putra Motor di bilangan Tole Iskandar, Depok.
Menurut
Gandhi, seberapa pun Honda CBR 250R mesinnya dioprek dan knalpot apa pun
yang dipakai enggak akan se-ngebas suara knalpot Kawasaki Ninja 250R.
Meski demikian aplikasi free flow after market pada Yamaha Byson
diakuinya mampu menaikkan tenaga yang dihasilkan. Tapi Gandhi pun
berbagi tips pada pengguna knalpot free flow.
“Sisi negatif sebenarnya pada prilaku berkendara. Jadi pakai knalpot
free flow tidak masalah, justru mesin tidak cepat panas. Jadi yang perlu
diperhatikan setelah perubahan knalpot racing atau bobokan, harus
menyesuaikan lagi momentum perpindahan gigi sesuai karakter mesin
setelah perubahan,” pungkas bekas kepala mekanik Ahass MotoCare,
Sawangan ini.
Soal Bore-Up Mesin
Umumnya
solusi upgrade performa dengan bore-up dapur pacu kerap diambil sebagai
solusi pintas. Untuk itu, eyangjendral.com bertandang ke bengkel
spesialis motorsport Yamaha lainnya di bilangan Tanah Baru – Depok untuk
mengetahui pandangannya.
“Kalau
untuk kebutuhan bore-up Yamaha Byson sebaiknya disarankan ditunda dulu.
Persoalan jika di-bore up, maka kondisi at kompresi jadi lebih tinggi
dan kapasitas silinder naik,” terang Bro Aboet, punggawa workshop Rider
& Bike yang berlokasi di daerah Tanah Baru, Depok.
Usulan Bro
Aboet, yakni ada sebuah pilihan lain yang patut dicoba. Perubahan pada
knalpot racing saja disebut sudah cukup tepat untuk kebutuhan harian.
Sementara di sektor mesin, perubahan yang diusulkan cukup dengan
aplikasi karburator after market, per kopling dan kaki-kaki.
Untuk
pilihan karburator bisa menggunakan produk karburator after market PE28
buatan Thailand, dengan kisaran harga antara Rp 450 ribu hingga Rp
650ribu. Komponen karburator konvensional ini mengganti karburator model
vakum bawaan standar Yamaha Byson, serta sudah cukup untuk membuat
responsivitas bukaan gas lebih cepat.
Sementara
untuk per kopling, pihak Ride & Bike membuat komponen per kopling
custom seharga Rp 120 ribu. Implikasinya untuk mendongkrak torsi naik
sekitar 20 persen. Setelah itu, ada bagian komponen air induction system
(AIS) yang ditutup di bagian pangkal mesin dan di bagian ujung. Gunanya
untuk memaksimalkan kompresi yang ada ruang bakar.
Dengan
perubahan ini saja, Aboet menyebut akan ada kenaikan 20 km/jam dari
kecepatan maksimum standar. Meski di sisi lain, konsumsi bahan bakar
jadi lebih boros sekitar 3 hingga 5 km/liter.
Untuk
semakin memperingan dan enak buat diajak main ding-dong, Aboet juga
menyarankan perubahan pada ban dan velg. Ban depan menggunakan ukuran
100/70-17 yang mengapit velg lebar 185, sementara di belakang
menggunakan ban ukuran 120/70R17 yang mengapit velg dengan lebar 3”.
OiL Cooler Yamaha Byson
Tren
aplikasi komponen oil cooler diyakini selain mempergagah tampilan Yamaha
Byson, juga mampu buat mengeliminir panas saat dapur pacu bekerja.
Untuk itu pak Ikhsan, punggawa Ikhsan Motor di bilangan Lenteng Agung
berbagi tips.
"Pilihannya
bisa pakai punya Minerva 150 atau Suzuki Satria FU. Bahkan kalau mau
tampil lebih keren bisa dipasang dua-duanya," ungkap Ikhsan, punggawa
Iksan Motor.
Menurut
Biayanya komponen oil cooler Minerva 150 sekitar Rp 700 ribuan,
sementara kalau copotan Suzuki Satria disebut di kisaran Rp 350 ribuan.
Aplikasi oil cooler ini sendiri tidak bisa langsung plug n’ play, karena
perlu dibuat dudukan costum.
"Kalau punya Satria banyak bisa ditemui di kaskus kok, tapi kalau mau
lebih bagus saya sarankan pakai punya Minerva," pungkas Ikhsan. Jasa
pengerjaannya sekitar Rp 150 ribu.
Perubahan Komponen After Market
Mengganti
komponen standar dengan aftermarket tentu kerap menggoda untuk menaikkan
performa motor, namun kekhawatiran pada efek jangka panjang juga pantas
dikhawatirkan.
“Secara
logika mekanikal, komponen seperti knalpot, cdi dan koil standar bisa
saja diganti. Tapi kuncinya jangan salah beli harus yang sesuai dengan
komponen motor tersebut,” terang Asep Yusuf Hamdai, Kepala Bengkel AHRS
di bilang Depok Timur.
Pihak AHRS
sendiri menyebut jika telah melakukan R&D dalam pengembangan dan
aplikasi komponen purna jual, termasuk dalam upaya penggantian knalpot
dan CDI untuk Yamaha Byson diakui sudah sering dilakukan. Perubahan ini
disebut hingga kini belum mengalami kendala, selain efek kenaikan tenaga
tentunya sesuai ekspektasi dan kepuasanan konsumen.
Untuk
knalpot Haxa Sport AHRS untuk Yamaha Byson ditempeli harga Rp. 650 ribu,
CDI bisa menggunakan max-dual band BRT harga Rp 520 ribu, serta pilot
jet extrim harga Rp 20 ribu,dan biaya jasa pasang Rp 100 ribu. Sementara
itu koil tidak disarankan untuk diubah, cukup menggunakan koil standar
untuk menaikkan performance motor tersebut.
2 komentar:
Kalo mau pesan knalpot ahrs buat byson dimana ya...
numpang nanya kalau kailya dtingkatan karbu d ganti dengan pe28 kenalpot resing,dan kok mesinya tambah cpt pans,apkah alt yg saya ganti diatas ada penyebabnya,maksi tolong saranya
Posting Komentar